Feeds RSS
Feeds RSS

Rabu, 02 Mei 2012

shoes and love

akhir-akhir ini sepatu-sepatu yang aku pake mulai hancur semua. jadi, aku memutuskan untuk beli sepatu baru. mama dan bapak gak terang-terangan bilang setuju sih, apalagi aku semakin boros semakin harinya. sepanjang hari setelah pulang tutorial, aku keliling sama tara nyari sepatu. sebenernya kemarin udah sempet naksir sama high heels yang aduhai banget. tapi apa mau dikata, anak serampangan macam aku gak ada pantas-pantasnya pake high heels. tara sih mendukung aja. tara kan nona high heels, jadi dia bener-bener ngedukung temen-temennya pake high heels. biar layak disebut perempuan.
setelah sekian lama, belum menemukan sepatu yang cocok. akhirnya aku jatuh di salah satu toko, dan langsung jatuh cinta sama sepasang sepatu coklat, wedges, kulit. jatuh cinta banget. mungkin inilah yang dirasakan orang-orang yang jatuh cinta pada pandangan pertama. aku liat-liat lagi. aku yakin. aku jatuh cinta.
aku suka warnanya, aku suka modelnya, dengan wedges yang tak terlalu tinggi, seperti yang aku inginkan. waah, aku jatuh cinta. aku masukkan kakiku perlahan. stak. sedikit dipaksa. sakit. aku tetap berusaha. dengan perjuangan penuh akhirnya masuk. sangat sempit saudara-saudara!
aku mulai cemas, jangan-jangan yang aku takutkan terjadi lagi seperti biasa. aku perlahan berbalik pada mbak pelayan toko.
"minta nomor besar lagi mbak", aku berkata dengan penuh pengharapan.
"itu tinggal satu-satunya mbak", jawab pelayan tokonya ramah.
kalian tau rasanya di-PHP-in? ah, sudahlah. kalian mungkin belum pernah di PHP-in. aku udah cukup merasakan sakitnya di PHP-in.
gini nih rasanya! kamu udah jatuh cinta, kamu udah menyukainya dengan setiap detil yang ia punya, kamu sudah menginginkannya, lalu ia bilang "kakinya kegedean sih mbak"
sakit!
jadi selesailah cinta pada pandangan pertamaku. aku bermuram durja. gak lupa pasang status di twit "berduka lara". teman-teman memberi semangat. sayang, aku sudah hancur kawan!
aku tak sanggup lagi. ini bukan yang pertamakalinya. aku coba sabar. bahkan saat tara menawarkan cokelat, aku menolak. otakku lagi berhenti saat itu. aku cuma mau digigit ikan, tapi tara jijik. oke, aku ngelantur lagi.
jadi sampe pulang aku berduka lara. hingga akhirnya, ide itu timbul lagi. aku akhirnya nyari tukang bikin sepatu, alias sepatu yang dibikin berdasarkan pesanan alias shoes made by order alias apapun itulah.
agan-agannya melayani dengan sabar. masih pake tawar-menawar. agan nya ngasih korting lagi. harganya jadi lebih murah dibanding yang di toko tadi. tapi kalo sama ongkir jadi lebih mahal sih.
mondar-mandir nnya ke agan nya dan nanya ke tara, si ahli sepatu. akhirnya memutuskan memesan sepatu, yang sama persis.
lihat kawan! cinta yang lalu meninggalkanmu akan datang cinta yang baru. emm, maksudku sepatu yang gak muat maka buatlah sepatu yang baru. kira-kira begitulah.
inil loh sepatu yang buat aku jatuh cinta (dengan background badan tara)

sekarang tinggal berdoa semoga sepatu nya sesuai yang diimpikan
(*plus diet ketat, karena kayaknya tetep mesti beli sepatu dalam waktu dekat, unung ganti semua sepatu yang rusak itu)

*oke, fine. aku ngaku. sebagian perumpamaan cerita di atas adalah curhat colongan. sekian. terima kasih.