Feeds RSS
Feeds RSS

Senin, 11 April 2011

i'm not delicious body

udah berjam-jam tiduran, badan pegel gak karuan. aku tau aku gak enak badan. kayak nya banyak banget yang kulewati akhir-akhir ini. mulai dari permasalahan pribadi yang gak kunjung abis, sampe masalah-masalah orang-orang disekitarku. dari dulu, mama sama bapak udah ngajarin buat jadi anak baik, gak boleh musuh-musuhan sama temen, gak boleh nakal-nakal. dan, sungguh itu yang aku terus coba lakukan. pengen rasanya ngebahas perihal persahabatan aku dan teman-teman yang lagi simpang siur ini, tapi takut aku jadi egois dan memandang semuanya dari kacamataku sendiri (walaupun sejujurnya aku gak pake kacamata) dan menyinggung perasaan teman-teman.
pernah aku menulis tentang hebatnya puzzle, yang memiliki makna yang dalam dalam setiap kepingnya. misalnya saja seperti ini

"kepingan puzzle itu adalah aku dan kalian, sementara tempatnya adalah persaudaraan. semakin banyak puzzle memiliki kepingan puzzle, maka akn smakin rumit menyusunnya, tapi itu tak berarti kita harus membuang sebagian puzzle, karena puzzle tanpa setiap kepingan puzzle tidak akan menjadi sempurna"

banyak banget hal-hal yang aku pikirin belakangan ini. duit buku yang lumayan menguras kantong, bikin gak tega kalo minta terus sama bapak. duit ke dokter, gara-gara jerawat sial ini. kesalahpahaman orang-orang disekitarku. kondisi badan yang kian hari kayaknya makin parah. mama yang masih gak enak bdan akhir2 ini. sungguha disetiap do'a ku aku selalu doain mama. bapak yang jauh di bengkulu, bikin aku gak kuat saat bener-bner butuh nasihat beliau. roommate sekaligus temen curhat dan temen berantem pun udah tinggal sma suami dan anaknya. cuma bisa telpon2an sepanjang hari sekalian dengerin celoteh si gendut, regan. masih sangat kepikiran masalah SMA adek angga yang kayaknya emang gak niat nyari sekolah. sungguh aku gak minat mikirin semua ini, karena tau akhirnya hanya akan ada aku yang gak bisa tidur sampai pagi, tanpa tahu harus berbuat apa.
kalo nangis sendiri sih, udah biasa banget buat aku. kalo dulu sih, sering keliling kota sendirian, atau mojok di mall, atau cafe sendirian, dengan tampang-gue lagi nunggu orang- padahal gak ada yang ditunggu. separah-parahnya hidup aku paling teriak di tempat sepi, trus ngacir karena takut disangka gila. tapi sekarang udah agak susah mau gitu. jadwal kuliah padat merayap, keuangan menipis setiap waktu, ditambah kondisi badan aku yang gak pernah benar-benar fit lagi. pengen rasanya ngilangin beban berat di punggungku ini. tapi gini cara buangnya? pengen rasanya ngumpulin duit buat bantu perekonomian keluarga, tapi apa yang bisa aku lakuin sekarang. sungguh miris banget kalo ngeliat bapak yang mesti mondar-mondir palembang bengkulu hanya untuk kami. itulah kenapa sabtu-minggu saat bapak pulang, aku gak pernah mau keluar rumah. aku rindu bapak, rindu sama semua nasehatnya yang beliau ucapin berulangkali tapi tetep aku bantah, rindu sama setiap marahnya setiap pagi bangunin aku buat sholat subuh, atau sekedar bantuin mama masak. aku rindu bapak, dan sabtu-minggu itu, sangat tidak cukup.
pengen rasanya pergi kelayapan sendiri, nenangin diri. tapi kalo mikir itu bagian dari tindakan 'berfoya-foya' aku cepat-cepat ngebatalinnya. aku tau mama dan bapak udah berusaha keras banget buat kami, dan 'foya-foya' bukan cara yang pantas untuk ngebalesnya. bukan pula degan ngasih liat nilai yang seolah bilang-sorry, om, tante, anak lo bego banget dan dia wajib remed- dan dari belakang aku bakal berbisik -maaf ya ma, maaf ya pak- balesan yang kudapet pasti -gak papa kak, belajar lagi yah- begitulah orang tuaku yang hebat :)
dan malam ini, aku masih berjaga, menunggu telpon bapak yang berangkat jam 9 tadi pagi. dan baru saja sampai jam 10 malam ini. betapa capeknya, padahal besok sudah harus berangkat ke kantor lagi. rasanya, gak pantas aku mengeluh hanya karena gak enak badan.
aku sudah cukup lelah hari ini. tapi aku gak pernah tahu betapa lelahnya jadi bapak, lelahnya jadi mama. sungguh ma, pak, aku akan berusaha jadi lebih baik lagi. aku gak akan lemah hanya karena gak enak badan dan masalah2 kecil di sekitarku :')
bener-bener ngerasa sendirian dan gak punya teman akhir2 ini. gak ada orang yang benar2 membuatku nyaman untuk kupanggil sahabat. benar2 ngerasa sendirian. mungkin seiring dengan waktu, aku akan mngerti dan mengubah definisi sahabat untukku sendiri, agar aku faham, agar aku tenang. satu hal yang aku pikirkan lagi malam ini, bukankah sahabat tak selalu mngatakan hal yang ingin kau dengar, tapi juga mengatakan hal yang memang harus kau dengar.

Jumat, 11 Maret 2011

kenapa aku ini?

tak ada yang berkata kasar kepadaku
atau mungkin tak pernah masuk ke hatiku ini
tapi sungguh, aku tak tahu tentang hari ini
kenapa aku ini?
jadi bengong sendirian di pinggir jalan
jadi menitikkan air mata di depan abang
jadi kepikiran sampe gak mood ngabisin ayam goreng
jadi nangis2 sendiri di depan lulu
jadi tambah parah pilek ini

aku bukan tipe orang yang suka ribut sih
soalnya aku kan cengeng
belum apa apa pasti udah mewek
gimana mau bela diri klo udah gitu

ya, bukan karena gak ad masalah juga sih
karena berhubung beberapa hari terakhir udah gak enak badan
ditambah keuangan menipis (sebenernya karena udah habid sebelum waktunya)
ditambah otak yg gak masuk2 waktu disumpel ilmu
trus lagi mama masih gak enak badan gara2 demam kemarin
singkatnya aku menderita sindrom badmood kronik

aku gak tau apa gaya bicaraku juga jadi berubah
setauku cuma suaraku yang berubah gara2 radang tenggorokan ini
sampe bicaraku mungkin menyinggung temanku
atau karena otakku yang lemot berlebihan
jadi gak mampu nangkep omongan temanku yang seharusnya aku sampaikan tanpa ada perubahan sedikitpun
sungguh aku gak tau
maklum aku ini homosapiens biasa

satu hal lagi yang bikin aku gak nyaman sama masalah ini
karena aku (maaf) merasa di pojokkan
entah ini hanya perasaanku saja karena sindrom badmood kronik ini tau apalah
tapi sungguh ini membuatku gelisah

dan jadilah aku disini, menghabiskan waktu sama lulu
handphone ku entah kulempar dimana?
aku dan otakku yang jarang terpakai ini sedang butuh hiburan
paling bentar lagi aku ambil handphoneku
trus dengerin petuah-petuah dari abang

time to exit
to refresh my mind
to erase all of my problem
or just keep it all, till i can solve it :)

ini hatiku teman !


ini hatiku teman
yang tak kau pahami,
yang tlah kau curigai,
yang kau sakiti

maaf, teman
hatiku terlalu lemah
untuk mengertimu
untuk memahami perasaanmu
untuk sadar setiap yg kau rasakan

ini hatiku teman
yang kau hibur
yang kau gembirakan
yang kau ceriakan
yang kau warnai

adakah teman?
aku menyakitimu?
mengkhianatimu?
menghancurkan hatimu?

maaf teman
aku lemah
pun jua hatiku
aku tak mampu
menangkap gelisahmu
menangkap gundahmu
menangkap sedihmu

maaf teman
kalau ini bukan masalah hati
tapi masalah sikapku yang menyakiti
atau mulutku yang melukai
tapi sungguh teman
hatiku sakit saat ini

aku tau teman
aku tak bermakna
tak berarti
tak penting
dan tak berguna
tapi taku begitu artimu untukku teman
kau kusebut teman, karena kau memiliki arti

ini hatiku teman
dengan semua kata-kata yang memenuhinya saat ini
saat aku tau, kau, temanku tak menganggapku seperti itu

ini hatiku teman
hati manusia biasa
yang terlalu lemah, terlalu takut

ini hatiku teman
beserta setiap titik air mata menemaninya
aku ceritakan kata hatiku

ini hatiku teman
yang tak sempurna
dan takakan pernah

ini hatiku teman
tak pernah sedikitpun ingin menyakiti hati kalian teman
tak pernah sedikitpun ingin membuat kalian tak nyaman teman

ini hatiku teman
dan semua kegundahan yang menyertainya malam ini

Rabu, 02 Maret 2011

artiku


"Wanita yang sholihah itu seperti mutiara di dasar laut,
tak selalu putih terkadang terbungkus lumut.
Di dalam cangkangnya dia senang berada,
menjaga diri dan tak mudah digoda.Rata Penuh

...Kau mungkin harus menyelam untuk menemukannya.
Tapi kau akan tahu seberharga apa dia ketika kau mendapatkannya"

sedikit kutipan yang aku ambil dari status salah seorang sahabatku.

Indah, dalam, dan bermakna. aku berpikir, apakah aku salah satu wanita yang ada di kutipan itu? apa salahnya kalo intropeksi diri untuk ke sekian kalinya, dan jujur tentang artiku. aku seringkali mencoba mengindah-indahkan apa yang telah Allah beri padaku. sombong, itu ungkapannya. apalah artiku di hadapan-Nya? apalah artiku bagi hamba-hamba-Nya? bukankah itu hal bodoh yang aku lakukan? kadang itu membuatku nyaman. membuatku merasa hebat sendiri, membuatku bersyukur dan juga angkuh.

aku. makna apa yang tersirat di dalamnya? aku kadang mengutuk nasib, mengagungkan dunia. hei, aku manusia biasa. saat sadar aku akan kembali terenyuh dan mengutuk dosa-dosaku. aku bukan lah orang hebat tanpa dosa, atau mutiara putih yang indah lagi. bukankah saat jatuh kita bisa bangkit lagi? apa begitu pula terhadapku? aku hanya seseorang yang mencari artiku.

apalah aku ini. penuh dengan amarah, kebencian, kesombongan, dan kemunafikan. tidakkah aku sadar akan salahku? aku. ya, aku yang seringkali salah ini, kadang hanya berfikir untuk memperbaiki kesalahan tanpa beranjak untuk berbuat mengubahnya. mencemooh semua yang ada, tanpa peduli akan artiku.

aku ingin jadi mutiara. bukan mutiara imitasi. cantik di luar, seperti yang aku ingini. indah dan sempurna dipandang, seperti yang aku harap. tanpa aku sadari, mutiara yang seperti ini adalah mutiara murah, yang dapat dimiliki siapapun. aku pernah meilhat mutiara mama. berkilau, cantik, berat. bentuknya tidak bulat sempurna seperti yang aku bayangkan sebelumnya, tapi ia lah mutiara yang asli, yang benar-benar bernilai harganya. karena kadang yang asli tidak selalu sempurna, tapi ia akan lebih baik daripada yang palsu sekalipun.

kenapa aku terus mencoba menjadi mutiara imitasi? palsu! aku tak bangga pada keaslianku. kenapa tak coba berhenti mencari artiku dan mulai menemukannya dari diriku sendiri? aku ini bodoh. tak pandai merangkai kata-kata menjadi kalimat yang aku ingini. yang aku tahu pasti, aku ingin arti ku adalah mutiara itu. maka, izinkanlah aku menjadi mutiara yang asli. yang senang berada di dalam cangkangnya, yang menjaga diri dan tidak mudah tergoda, yang sulit didapatkan. masih mungkinkah?