seharian gak ada kerjaan, akhirnya memutuskan buat update blog. yang isinya udah pasti gk penting (seperti biasa). dengan gaya baru bangun tidur. baju kegedean kayak biasa, plus pants dan bando tersayang. dui duduk deh di depan lulu. niatnya mau nyeritain mimpi yang agak aneh( dan sedikit mengganggu). tapi gak bakal dui ceritain disini. akan ada beberapa pihak yang akan bertanya-tanya. dan hidupku udah cukup rumit tanpa pertanyaan-pertanyaan itu (yang PASTI akan di tanyakan kalo dui nyeritain mimpi aneh dui tu.
kerjaan gak penting lainnya adalah memandangi aquarium yang udah tinggal dikit penghuninya. ikan-ikan dui yang jumlah nya hampir 60an tinggal 10 saja(mungkin, atw mungkin kurang). alasannya karena mereka kalah dalam perjuangan hidup di dunia. well, walaupun itu juga salah aku yang males bersihin aquarium, sering lupa ngasih makan juga. dan kemarin, sok rajin bersihin aquarium. kasihan mereka yang tersisa. udah selesai dikosongin, dibersihin, tinggal ngisi aer lagi. baru 1/8 aquarium yang terisi, aku udah bosan. keliling-keliling rumah, kali aja ada yang bisa diisengin. akhirnya nemu mama yang lagi ngeberesin baju-baju lama. ikut mama beres-beres, gak rugi juga ternyata. aku nemu beberapa baju lama mama, yang masih layak pake, dan modelnya lucu-lucu gitu. termasuk baju kegedean yang sekarang lagi aku pake. nemu topi rajut dengan pita coklat yang lucu, beberpa pants, dan dress2 jadul(yang sayangnya gak muat di tubuh buntetku T.T). lagi asyik-asyiknya milih-milih baju, adek jerit-jerit bilang rumah banjir. gak usah diperintah lagi, aku langsung lari ke depan, dan benar saja, air aquarium udah meluber terus ngalir sampe masuk kamarku. seperti biasa, otakku loading dulu. baru beberapa saat kemudian, mama narik selang air dari aquarium dan nyedot airny keluar. gak lupa, mama ngomel-ngomel. jadi hampir setengah jam, waktuku habis buat ngepel lantai. waktu liat aquarium, aku jadi kesel sendiri. ikan-ikan ny kayak lagi cekikikan liat aku ngepel lantai. kurang ajar !! >.<
lupakan masalah aquarium dan ikan-ikan patin di dalamnya. abis dari ngepel lantai, aku siap-siap berangkat kuliah. gak beda jauh dari hari biasanya, aku telat lagi. untung dosennya lebih telat lagi. jadi nggak masalah. pulang kuliah sekitar jam 3-an, aku cabut deh sama temen-temen. nggak lupa foto-foto. niatnya mau beli softlens, tapi gak jadi. pertimbangannya banyak banget. takut masangnya (kayaknya pedih gitu), gak tau warna apa yang cocok, mama bilang pikirin yg lebih penting dulu, abang bilang gak suka (dui pikir, semua cowok bakl mikir gitu jg), temen-temen bilang ntar matanya lecet (emang mata bisa lecet?) dan banyak yang lainnya. akhirnya gak jadi beli softlens-nya. dan kalo dipikir-pikir mataku juga punya warna hitam yang bagus (menenangkan diri sendiri). trus, keliling-keliling nyari baju sama temen-temen. aku sendiri lebih tertarik sama kalung-kalung kayu. dari awal toko pertama, gak ada yang mau jual kalung itu di bawah 25ribu. aku tetep kekeh nawar 10 rb. sampe di toko yang nyaris paling ujung. si mamang ngasih aku harga deal terakhir 17 ribu. temen-temen udah seneng (capek mereka ngeliat aku nawar mulu). aku tetep gak mau. kemarin aku beli kalung yang sama di jogja, harganya 20ribu sih tapi tetep aja aku nawar lagi. penawrannya tetp 10 ribu, sampe akhirnya si mamang capek, dan ngasih 13 ribu aja. haha. sukses !! temen-temen yang laen pada aneh. bisa-bisanya kalung yang dari tadi aku tawar, harganya 35- 50 ribu, malah aku beli dengan 13 ribu aja. mereka malah asyik ikut-ikutan nawar juga.
hasil yang aku dapet kemarin, kalung dan gelang kayu dengan total 15 ribu saja. bakat nawar yang kudapat dari mama ternyata berguna banget. sampe malemnya kakiku udah pegel-pegel gara-gara keliling-keliling sama temen-temen. rada bingung juga sih, kaki pegel gara-gara jalan jauh, atau karena maen gombal-gombalan sama abang. kata abang kebanyakan ngegombal bikin kaki pegel. gak masuk akal, tapi terima aja, abang kan guru ngegombal. (piss bang ^^).
esokny, (hari ini maksudnya), aku abnagun kesiangan karena gak bisa tidur gara-gara kaki pegel. dan dengan bosan keliling-keliling rumah nyari maenan baru. atau sesuatu yang bisa diisengin. akhirnya ngegodain nenek deh. muji-muji nenek, nenekku cantik,kayak marlyn monroe. hadiahnya, nenek mijitin kakiku yang pegel-pegel (cucu kurang ajar *jangan dicontoh). untungnya lagi, waktu nenek selesai mijitin, baru mama pulang dari belanja. bisa kacau bin balau, kalo mama tau nenek mijitin aku. cucu macam apa aku ini.haha. (makasih nenekku sayang)
sampe ujung-ujungnya, aku berakhir di depan lulu. nyoba ngotak-ngatik blog. gitu deh, keseharian aku. baru nyadar, gak ad hal penting yang aku lakukan. itulah hidup. :D
Sabtu, 19 Juni 2010
Minggu, 13 Juni 2010
cinta terpendam
kutegaskan, ini bukan cerita tentang aku !
teman SMP ku, orangnya baik, rajin (banget) dan (sangat) pemalu. udah sekitar 5 atau 6 tahun yang lalu. bingung mau mulai cerita darimana. waktu SMP, aku kasih nama temen ku ini "IMA", naksir sama temen sekelas anak pindahan yang namanya. "YUDA". aku nggak tahu kalo dia sebegitu naksirnya sama yuda. yuda bukan anak yang istimewa banget, tapi untuk standar biasa, dia CUKUP lah.(hhe). aku juga nggak tahu apa yang bikin IMA naksir YUDA, apa karena dia tinggi? atau cerdas? atau ceria? entahlah, aku tak peduli (saat itu). aku masih terlalu kecil (dan imut) untuk mengerti arti "NAKSIR". anak SMP saat itu,( mungkin hanya aku saja) tidak tertarik padahal yang berbau-bau cinta yang tak dimengerti. mungkin karena aku sendiri belum menemukan cinta (monyet) pertamaku.
temanku yang lain si SANTI, tampak begitu peduli pada apa yang IMA rasa. dia begitu yakin, bahwa dia bisa membantunya. yang kudengar, dia pernah pacaran sebelumnya. aku tidak tahu. hingga suatu hari, (seingatku) saat kami membuat mading kelas bersama. si SANTI nekad bilang ke YUDA kalo IMA naksir dia. YUDA tanpa ekspresi banyak tetap sibuk menggunting-gunting kertas untuk mading. apa karena YUDA (juga) tak paham arti kata naksir, atau karena YUDA tak tahu harus berekspresi bagaimana, atau karena ia tak peduli pada apa yang baru saja terjadi. aku juga tak (pernah) paham.
aku belum menemukan keistimewaan dari YUDA sampai suatu hari, saat belajar bersama di rumahnya. dia tampak berbeda (dalam pandanganku), alasannya? simpel saja. sendalku putus waktu asyik (sendiri) maen sepeda. karena kebaikan hatinya (atau mungkin karena dia tuan rumah), dia membawaku pulang ke rumah nya dan meminjamkan sendal. nggak ada yang menarik, tapi aku tahu dia baik. dan saat itu, aku juga belum paham pada arti kata NAKSIR.
bertahun-tahun kemudian. aku, IMA, dan YUDA masuk ke SMA yang berbeda. aku tak pernah peduli pada perasaan NAKSIR yang IMA punya untuk YUDA. sampai aku kuliah pun aku hampir melupakan semuanya. sampai kemarin. seperti biasa, karena roti tawar untuk sarapan habis, aku dan bapakku tercinta pergi membelinya. biasanya, bapak beli di minimarket di dekat rumah uwak, tapi ini malah ke NatBakery (merk disamarkan). kata beliau, roti ny tak kalah enak dibanding di tempat biasa yang jelas lebih jauh dari NatBakery. karena malas, aku hanya menunggu di luar toko, sampai aku mendengar seseorang pelayan toko, dengan celemek ala maid memanggil namaku. ini awal aku ingat cerita ini lagi. aku bertemu kembali dengan IMA. sedikit awalan basa-basi : apa kabar? sekarang sibuk apa? kuliah dimana? dan pertanyaan berikutnya yang ia tanyakan "Dui tau dimana YUDA? apa kabar YUDA ya?". oh, my gosh!! setelah 5 atau 6 tahun, ia tak melupakan perasaan "NAKSIR" nya ke YUDA?!
setelah sedikit menggodanya dan membeli sebungkus roti tawar dan bebrapa potong roti, aku pulang. tak lupa ia minta nomor ponselku. yang kucurigai, hanya untuk menanyakan kabar YUDA padaku. beberapa jam setelah tiba di rumah, setelah adikku menghabiskan setengah bungkus roti tawar, dan setelah mama menyimpan sisa roti tawar untuk sarapan esoknya(selalu begini). ponsel ku berdering. nggak usah ditebak, itu pasti IMA. mulai berbasa-basi dengan membicarakan teman-teman SMP yang masih kami ingat. aku nggak pernah ingat punya masa SMP sampai IMA mengingatkanku.haha. hingga 1/4 obrolan, IMA masih membahas SMP, selanjutnya, tentu saja YUDA. aku nggak tahu seberapa besar rasa yang IMA punya untuk YUDA. IMA nggak pernah pacaran dan hanya berharap pada YUDA. tapi IMA terlalu minder untuk mengungkapkannya. IMA seseorang wanita pekerja keras, dia tidak kuliah. tapi dia kuat. dia nggak secantik nadine chandrawinata, tapi tekad dan semangatnya, nadine tentu kalah. dia juga nggak sekaya dakota fanning tapi hatinya bisa jadi lebih kaya daripada itu.
aku masih tak paham pada apa yang IMA rasa. rasa setianya yang begitu dalam. rasa kagumnya, rasa sayangnya. YUDA sudah berada di kota yang berbeda saat ini. aku juga tak bisa membantu IMA banyak. maaf IMA, kalopun YUDA bukan jodohmu, di luar sana akan ada YUDA yang lain yang akan jadi jodohmu (:
*spesial buat temen SMPku, IMA (:
teman SMP ku, orangnya baik, rajin (banget) dan (sangat) pemalu. udah sekitar 5 atau 6 tahun yang lalu. bingung mau mulai cerita darimana. waktu SMP, aku kasih nama temen ku ini "IMA", naksir sama temen sekelas anak pindahan yang namanya. "YUDA". aku nggak tahu kalo dia sebegitu naksirnya sama yuda. yuda bukan anak yang istimewa banget, tapi untuk standar biasa, dia CUKUP lah.(hhe). aku juga nggak tahu apa yang bikin IMA naksir YUDA, apa karena dia tinggi? atau cerdas? atau ceria? entahlah, aku tak peduli (saat itu). aku masih terlalu kecil (dan imut) untuk mengerti arti "NAKSIR". anak SMP saat itu,( mungkin hanya aku saja) tidak tertarik padahal yang berbau-bau cinta yang tak dimengerti. mungkin karena aku sendiri belum menemukan cinta (monyet) pertamaku.
temanku yang lain si SANTI, tampak begitu peduli pada apa yang IMA rasa. dia begitu yakin, bahwa dia bisa membantunya. yang kudengar, dia pernah pacaran sebelumnya. aku tidak tahu. hingga suatu hari, (seingatku) saat kami membuat mading kelas bersama. si SANTI nekad bilang ke YUDA kalo IMA naksir dia. YUDA tanpa ekspresi banyak tetap sibuk menggunting-gunting kertas untuk mading. apa karena YUDA (juga) tak paham arti kata naksir, atau karena YUDA tak tahu harus berekspresi bagaimana, atau karena ia tak peduli pada apa yang baru saja terjadi. aku juga tak (pernah) paham.
aku belum menemukan keistimewaan dari YUDA sampai suatu hari, saat belajar bersama di rumahnya. dia tampak berbeda (dalam pandanganku), alasannya? simpel saja. sendalku putus waktu asyik (sendiri) maen sepeda. karena kebaikan hatinya (atau mungkin karena dia tuan rumah), dia membawaku pulang ke rumah nya dan meminjamkan sendal. nggak ada yang menarik, tapi aku tahu dia baik. dan saat itu, aku juga belum paham pada arti kata NAKSIR.
bertahun-tahun kemudian. aku, IMA, dan YUDA masuk ke SMA yang berbeda. aku tak pernah peduli pada perasaan NAKSIR yang IMA punya untuk YUDA. sampai aku kuliah pun aku hampir melupakan semuanya. sampai kemarin. seperti biasa, karena roti tawar untuk sarapan habis, aku dan bapakku tercinta pergi membelinya. biasanya, bapak beli di minimarket di dekat rumah uwak, tapi ini malah ke NatBakery (merk disamarkan). kata beliau, roti ny tak kalah enak dibanding di tempat biasa yang jelas lebih jauh dari NatBakery. karena malas, aku hanya menunggu di luar toko, sampai aku mendengar seseorang pelayan toko, dengan celemek ala maid memanggil namaku. ini awal aku ingat cerita ini lagi. aku bertemu kembali dengan IMA. sedikit awalan basa-basi : apa kabar? sekarang sibuk apa? kuliah dimana? dan pertanyaan berikutnya yang ia tanyakan "Dui tau dimana YUDA? apa kabar YUDA ya?". oh, my gosh!! setelah 5 atau 6 tahun, ia tak melupakan perasaan "NAKSIR" nya ke YUDA?!
setelah sedikit menggodanya dan membeli sebungkus roti tawar dan bebrapa potong roti, aku pulang. tak lupa ia minta nomor ponselku. yang kucurigai, hanya untuk menanyakan kabar YUDA padaku. beberapa jam setelah tiba di rumah, setelah adikku menghabiskan setengah bungkus roti tawar, dan setelah mama menyimpan sisa roti tawar untuk sarapan esoknya(selalu begini). ponsel ku berdering. nggak usah ditebak, itu pasti IMA. mulai berbasa-basi dengan membicarakan teman-teman SMP yang masih kami ingat. aku nggak pernah ingat punya masa SMP sampai IMA mengingatkanku.haha. hingga 1/4 obrolan, IMA masih membahas SMP, selanjutnya, tentu saja YUDA. aku nggak tahu seberapa besar rasa yang IMA punya untuk YUDA. IMA nggak pernah pacaran dan hanya berharap pada YUDA. tapi IMA terlalu minder untuk mengungkapkannya. IMA seseorang wanita pekerja keras, dia tidak kuliah. tapi dia kuat. dia nggak secantik nadine chandrawinata, tapi tekad dan semangatnya, nadine tentu kalah. dia juga nggak sekaya dakota fanning tapi hatinya bisa jadi lebih kaya daripada itu.
aku masih tak paham pada apa yang IMA rasa. rasa setianya yang begitu dalam. rasa kagumnya, rasa sayangnya. YUDA sudah berada di kota yang berbeda saat ini. aku juga tak bisa membantu IMA banyak. maaf IMA, kalopun YUDA bukan jodohmu, di luar sana akan ada YUDA yang lain yang akan jadi jodohmu (:
*spesial buat temen SMPku, IMA (:
Langganan:
Postingan (Atom)