nggak tahu lagi mau narok muka dimana. aku sih payah banget, selalu always, tidak pernah never, berhenti buat diriku sendiri malu. mulai dari salah masuk ruangan sampe salah ngirim wall dan message. oh, come on, apa yang salah sama aku sih? kok bisa segini dodolnya.
oke, awal-awal nya gini. aku yang ceroboh musti masuk ruang tutorial tepat waktu (semestinya). karena terburu-buru (telat seperti biasa) aku langsung ngabur nyari ruangan sendiri, tanpa ngeliat daftar nama kelompokku. sampe di gedung tempat ruangan-ruangan tutorial itu, aku jadi bingung sendiri. tanpa tahu nama kelompokku aku nggak akan tahu ruangannya. aku jadi nekat, mengingat para dokter sudah berjalan turun memasuki gedung. dengan rasa cemas dan sedikit kepedean aku naik kelantai dua, berkeliling-keliling mencari ruangan yang ada DWI-nya. karena seingatku ada "dwi" lain di kelompokku. sialnya berkeliling di lantai dua nggak buat aku menemukan dwi. aku turun lagi ke lantai satu (tetap dalam keadaan terburu-buru). dan syukurnya aku menemukan dwi yang lain. dengan sejuta pede aku masuk, beruntung dosennya belum masuk ke ruang tutuorial. tergesa-gesa bikin aku kelelahan, akhirnya aku cuma duduk dan menghela nafas. teman-teman yang lain ngeliatin aku, aku (tentu saja) nggak peduli. baru beberapa detik kemudian aku mulai merasa kehilangan sosok dwi. aku berjalan keluar ruangan lagi (tanpa peduli teman-teman yang heran ngeliat aku). seperti dugaanku. dwi hanya datang berkunjung ke ruangan sebelah. aku akhirnya menyelinap masuk ke ruangan dimana semestinya aku berada. bagaimana tampangku saat itu? tentu saja tampang polos seperti tidak tahu apa-apanya. tampang bodoh lebih tepatnya.
lupakan masalah ruangan yang bikin aku bingung itu. aku punya sesuatu yang lain. ini tentang payung kesayanganku. payung yang aku beli dengan susah payah itu selalu kubawa kemana-mana. dan suatu hari, saat pulang kuliah, ketika turun dari bis, aku dengan tampang manis mengeluarkan payung dan berjalan di trotoar untuk membeli pulsa. sayup-sayup aku mendengar segerombolan orang yang menyanyikan lagu "Umbrella". aku sempat berkomentar dalam hati "suara apa itu? polusi pendengaran!". aku tetap melangkah ke counter hp dengan payungku. si kakak yang di counter akhirnya bilang "sayang banget ya dek sama kulitnya, takut item ya". aku berfikir beberapa dekade. "um..what? apa maksudnya itu? itu sindiran atau pujian?", teriakku dalam hati. aku nggak peduli dan berniat pergi setelah transaksi pulsa selesai. dan wow, kaget banget aku. 'gerombolan' yang nyanyi itu ternyata nyanyiin lagu tadi buat aku. dan mereka tetep ngeliat aku pake tampang geli. aku (seperti biasa) pake tampang lugu, langsung naek angkot. emang ada yang salah dengan payung?! itu kan bukti kalo kita sayang kulit kita.
dan ini yang terakhir. aku seperti biasa suka melakukan hal gila bersama rere, termasuk omongan kami pun terbawa gila. aku yang iseng-iseng membuka beberapa facebook sekaligus. waktu mau bales wall rere, aku nggak sadar aklo aku nulis di wall orang (yang aku tidak terlalu kenal). beberapa menit kemudian, kau masih menunggu balasan wall rere. anehnya, wall yang aku kirim tidak ada di rere. setelah di cek-cek aku ngirim ke orang lain. dengan kecepatan kilat kuhapus dengan segera. berharap orang itu belum membacanya. kalo tidak, dia pasti akan berfikir aku kurang waras atau sebagainya. dan selanjutany, aku juga terus-menerus melakukan hal-hal aneh yang selalu bikin aku masang tampang polos. misalnya, nggak ngerti cara pake kaskus atau twitter (ini sungguh memalukan sekali !!) dan aku juga belum terlalu mengerti penggunaan blog (maafkan aku rekan-rekan sekalian, kalo aku melakukan hal-hal bodoh, tolong kasih tahu saja, aku akan terima kok ^^ )
Jumat, 12 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
5 komentar:
hehee, kalo udah sering pasti mahir sendiri pake twitter sama blog nya :)
awid : hehe. gitu iah ^^
Salam Kenal y!!
salam kenal balik :)
gitu aja kok repot, nyantae aja lagi
Posting Komentar