Feeds RSS
Feeds RSS

Rabu, 01 Mei 2013

Surat Cinta Koas Mata


“Selamat pagi pemilik sepasang bola mata yang indah”, kalimat yang selalu kukatakan saat bertemu denganmu.
Kau dan semua media refraksimu membiusku. Kelima lapisan korneamu tak cukup menyaingi tebalnya lapisan cintaku padamu, pun kesepuluh lapisan retinamu.Cintaku banyak padamu, lebih banyak walau kau gabung semua cairan aquos humor dan vitreus. 
Indahnya, saat kulihat kau berakomodasi. Cahayamu jatuh tepat di depan retinaku. Membuat visusku kembali 6/6. Sekalipun aku mengalami anomali refraksi, aku tak perlu lensa sferish atau lensa cylindris untuk melihat semua keindahanmu.
Apakah aku harus di fluoresent test, agar kau tau tak ada ulkus dalam cintaku? Atau aku perlu di tonometri, agar kau tau tekanan bolamataku, yang seakan keluar saat menatap matamu? Bahkan aku rela di mydriatil berulang kali, jika saja pupil yang lebar bisa melihatmu dengan lebih jelas.
Aku rela menjadi palpebra agar bisa melindungimu. Aku juga rela menjadi kelenjar lacrimalis agar bisa selalu membasahimu dengan air mata cintaku. Tak perlu kau funduskopi aku, karena cintaku bening padamu, sebening lensa di balik irismu. 
Salam penuh kasih
Koas Mata

1 komentar:

Unknown mengatakan...

cinta itu ya bermulai dari mata turun ke hati
ah tidak juga,, yang tak bisa melihat pun bisa jatuh cinta,,
lalu bagaimana cinta itu bisa datang ?
cinta itu datang ketika khayal mu membayangkan dirinya...

Posting Komentar