Feeds RSS
Feeds RSS

Sabtu, 02 Februari 2013

Puisi-puisi masa muda

Lagi sibuk-sibuknya ngebongkar isi lappy kemarin malah nemu folder puisi-puisi jadul. Lucu, gak jelas maksudnya apa. Tersiratnya agak parah. Nih salah satunya yang paling panjang. Ini puisi atau cerpen? LOL!


Bunga
aku adalah bunga
baru saja kemarin aku mekar
aku hidup
menghirup udara yang segar
menikmati setiap inchi pemandangan di hadapanku
aku begitu bahagia
semua yang ada membuatku bahagia
juga sahabatku, si kupu-kupu
kemarin ia masih seekor ulat gendut dan bertotol
ia menghabiskan semua daunku
dia rakus sekali
tapi aku tahu dia butuh itu
aku rela memberinya seluruh daunku
kini  ia telah menjadi kupu-kupu yang cantik
aku juga cantik
karena aku adalah bunga

ini hari yang indah
aku bisa melihat seluruh taman dari sini
ini tempat yang paling tepat untuk menikmatinya
sahabatku kupu-kupu menghampiriku
menanyakan hariku
dan kubuka kelopakku
memberinya hadiah untuk semua perhatiannya
ia tersenyum dan perlahan menghirup nektarku
aku bahagia
saat berbagi dengannya aku bahagia
ia terbang lagi
kutatap sayapnya yang indah
dan kembali memandangi taman yang indah ini
kupu-kupu kembali lagi
membawakanku segudang cerita
mengabarkanku tentang kelahiran laba-laba di kamar 346
menyampaikan padaku tentang kecelakaan di jalan flamboyan
menceritakan kisah cinta Romi dan Julie di sekolah
memberitahukanku tentang penerimaan mahasiswa
semuanya
aku bahagia mendengar semuanya
aku bahagia
kupu-kupu pergi lagi
dan berjanji akan membawakanku cerita lagi
aku melambai padanya
aku tetap disini
di taman ini
karena aku adalah bunga

biar aku tak bisa terbang aku masih bisa bahagia
ada banyak hal yang masih bisa kulakukan
memandangi taman
berfotosintesis
dan...
apalagi?
mungkin aku lupa
tapi aku bahagia
seekor kumbang yang tampan terbang rendah
aku tersenyum
hanya tersenyum
ia menghampiriku
wajahnya tampan dan membuatku nyaman
ia memuji kecantikan setiap kelopakku
wajahku bersemu merah
perlahan kubuka kelopakku
tak salah jika kuberi ia sedikit maduku
ia tersenyum
manis, manis sekali
ku persilahkan ia menghisap nektarku
aku rela dan aku bahagia
aku merasa tenang
tapi perlahan aku merasa aneh
kumbang tak berhenti menghisap maduku
apa yang akan kuberikan pada kupu-kupu jika ia kembali nanti?
aku tak kuasa menolak kumbang
ia tak berhenti
perlahan kututup kelopakku
gerakanku lemah nektarku habis
ia menatapku marah
aku tak berdaya
tubuhku lemas
ia pergi meninggalkanku
aku ingin mengejarnya dan memberitahunya apa yang terjadi
tapi aku tak bisa
karena aku adalah bunga

aku tak lagi bisa menikmati pemandangan
pikiranku kalut
aku takut
takut jika nanti kupu-kupu datang dan tak ada yang bisa kuberikan untuknya
aku bingung
bingung bagaimana menjelaskan pada kumbang
aku rela maduku habis
tapi aku tak rela mereka pergi
aku cemas
semuanya begitu gelap
mengapa aku tak bisa terbang bebas
seperti kumbang dan kupu-kupu
aku juga ingin menyaksikan setiap kejadian
aku juga ingin bermain-main di udara
aku juga ingin merasakan manisnya maduku
aku juga ingin pergi dari sini
seperti kumbang dan kupu-kupu
tapi aku tak bisa dan tak akan pernah bisa
karena aku adalah bunga

masih dalam kegelisahanku
kupu-kupu datang menghampiriku
ia tersenyum padaku
aku terlalu lemah untuk membalas senyumnya
ia mulai bercerita padaku
untuk pertama kalinya aku tak ingin mendengarkan ceritanya
ia tetap saja bersemangat bercerita
aku tak ingin membuatnya kecewa
kudengarkan setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya
ia tampak bahagia
ia tampak begitu cantik
ia punya apa yang tak kupunya
ia punya sepasang sayap yang begitu indah
tapi aku tidak
ia menatapku
aku membuka kelopakku
yang kutahu tak ada lagi madu di dalamnya
ia menatapku kecewa
dan pergi meninggalkanku
aku tak bisa mengejarnya
aku tak bisa
aku tak bisa menjadi seperti dirinya
aku tak bisa
sekalipun air mataku terus menetes berharap ia mengerti
sekalipun aku menjerit ingin bebas
sekalipun aku menarik seluruh akarku untuk mengejarnya
aku tak bisa
aku tak bisa
karena aku adalah bunga

aku terima segala kekuranganku
aku mencoba tersenyum
mungkin untuk yang terakhir
dahanku tak mampu lagi menopangku
kelopakku berkerut
warnanya tak lagi cerah
aku layu
benar-benar layu
tanpa kutahu rasanya
aku telah hilang
hilang di tangan jahil yang mencabikku dengan kasar
menjawab segala asaku
kini aku bukan bunga
aku tak lagi cantik
aku tak lebih dari seonggok sampah
terkapar tak berdaya dan akan berakhir di tanah
masih samar ku buka sedikit mataku
kumbang dan kupu-kupu menari diatasku
tersenyum
tersenyum padaku
berusaha menyapaku
maaf
aku bukan bunga lagi

0 komentar:

Posting Komentar