Aku ingin mengabarkan tentang kehidupanku. Aku ingin menceritakan semua yang akhir-akhir sedang aku lakukan. Sudah lama aku menjadi nokturnal, kau tahu itu. Tapi sekarang aku adalah nokturnal yang insmonia. Kukatakan demikian karena aku terjaga pada malam hari dan tidak tidur pada siang hari. Tak usah tanyakan bentukku sekarang. Tentu saja berat badanku berkurang. Itu nilai positif kan? Dan aku melakukan ini bukan tanpa alasan. Aku terlalu sibuk, atau menyibukkan diri. Cara terbaik untuk lupa. Untungnya aku yang lemah ini masih sehat-sehat saja.
Dirunut dari 1 bulan belakang. Penuh beban fisik dan psikis. Sidang skripsi yang ditunda. Omongan miring orang-orang yang tidak tahu kenyataannya, dan orang-orang di sekitarku yang jatuh sakit. Mulai dari si kecil regan. Hari itu, regan tidak berhenti BAB, mencret bahasa awamnya, diare kalo kata orang medis. Diare bukan penyakit sepele untuk anak sekecil itu. Dari pagi sampai sore mama dan ayuk merawat regan. Hari itu saja, dia sudah dibawa 2 kali ke dokter. Malamnya, keadaan regan tidak membaik. Sekitar setengah 11 malam, aku, mama dan ayuk membawa keponakan kecilku itu ke rumah sakit. Regan harus dirawat. Kamar yang tersisa hanya kelas 3. Ayuk, sebagai orang tua, ingin memeberikan yang terbaik untuk si kecil regan. Akhirnya aku mencari rumah sakit lain. Beberapa rumah sakit yang aku hubungi juga tidak memiliki kamar untuk regan. Aku menelpon adikku dan kami berkeliling mencari rumah sakit untuk regan. Itu sekitar pukul 2 pagi. Kuberitahu, aku ini lemah pada hujan, dan malam itu hujan turun. Setelah mendapatkan rumah sakit, aku kembali ke rumah sakit awal, tempat regan yang masih di ugd. Aku dan mama menjaga dan menemani regan sampai pagi. Nokturnal sepertiku sudah biasa seperti ini. Paginya, adik harus bolos karna kecapekan, dan aku kembali ke rumah untuk terus ke kampus dan rumah sakit mata untuk mengurus skripsiku.
Aku sudah terlanjur down dengan hasil yang didapatkan teman-teman luar biasaku. Karena beberapa kekurangan, kami tidak bisa menyelesaikan sentuhan terakhir skripsi kami dengan cantik. Dan terima kasih kepada para penggunjing. Anda berhasil membuat saya terpuruk. Dan kepada para penjilat dan orang yang suka membanding-bandingkan, terima kasih anda sudah membuat saya tenggelam sampai dasar. Satu-satunya motivasi menyelesaikan skripsi ini hanya keinginan tamat segera.
Sebelumnya pada awal januari, ayukku hamil lagi. Kabar sukacita, kami semua bahagia. Si kecil regan yang belum mengerti apa-apa juga senang tampaknya. Ayuk dan regan ke sini dalam rangka ikut ujian sebenarnya, tapi kabar kehamilan ayuk ini membuat ayuk harus beristirahat dulu di rumah untuk sementara.
Sampai 2 malam yang lalu, ayuk ternyata mengidap blighted ovum. Suatu kelainan kehamilan dimana ovum tidak terbentuk sempurna, bahasa awamnya kehamilan kosong. Sehingga ayuk harus harus dikuretase. Malam itu, aku harus pulang. Jadilah aku pulang di tengah badai di tenagh malam. Aku tak pernah kehujanan sampai separah itu.
Aku sedang sibuk-sibuknya menyelesaikan skripsiku pasca sidang. Regan kecil dilarang masuk ke rumah sakit, jadi mama harus menjaga regan di rumah dan tidak bisa menjaga ayuk. Bapak baru saja berangkat pulang ke Bengkulu. Beruntung punya keluarga yang peduli. Ditengah kesibukan masih disempatkan menjaga ayuk. Adik juga sangat membantu. Dan sahabat-sahabat terbaik yang bersedia membantu kapan saja. Aku beruntung memiliki kalian.
Setidaknya sudah 2 malam aku tidur di sofa rumah sakit ini. Menjaga ayuk sambil mengerjakan revisiku. Aku mau ayuk cepat sembuh. Skripsiku selesai di revisi dan aku cepat daftar yudisium dan wisuda. Januari yang pelik, kukabarkan padamu.